Rabu, 11 Juni 2014

Formula Kecerdasan Financial

Buku-buku mengenai kecerdasan finansial selalu mengungkapkan hak yang sama, bahwa kecerdasan finansial adalah kemampuan untuk mengenali, menciptakan dan mempraktekkan sistem atau cara untuk mengakumulasikan asset. Berikut 8 formula kecerdasan finansial yang dapat diasah menurut Robert T Kiyosaki:

a. Memilah tujuan produktif dan konsumtif
Kegiatan produksi adalah menciptakan sesuatu (barang dan jasa) yang memiliki nilai guna bagi masyarakat. Dalam berproduksi, seseorang mengeluarkan sejumlah uang sebagai modal, dimana uang ini diharapkan akan kembali dalam jumlah yang lebih besar, selisih ini kita kenal dengan laba atau value added.Perlu diingat bahwa kecerdasan finansial adalah bagaimana seseorang dapat mengelola keuangannya.

b. Membedakan aset dan liabilitas
Pelajaran terpenting dari pakar kecerdasan finansial seperti Kiyosaki adalah teorinya untuk memisahkan dengan tegas antara aset dan liabilitas. Aset dan liabilitas dibedakan atas cash flow atau aliran uang kas. Aset adalah harta yang memberikan aliran kas yang mana setiap waktu dapat membantu meraih kesuksesan secara finansial. Sedangkan liabilitas adalah harta yang menguras uang pemiliknya secara rutin.
Salah satu cara untuk dapat mengakumulasikan aset yaitu dengan meminimalisir besarnya liabilitas dan memaksimalkan aset yang bisa memberikan cash flow. Dengan cara ini, seseorang dapat memperbaiki kondisi keuangannya, karena penghematan pengeluaran dapat dialokasikan sebagai investasi. Jika liabilitas tidak bisa dihindari, hindari pembayaran secara kredit karena transaksi secara kredit pada umumnya dibebani dengan bunga.

c. Memahami aliran uang
Orang yang cerdas finansial pintar melihat situasi yang ada disekelilingnya. Mereka memperhatikan bagaimana roda bisnis berputar, mencermati setiap transaksi yang terjadi, antrean yang terjadi, termasuk juga transaksi yang terjadi di pasar-pasar tradisional. Memahami mengapa orang rela mengorbankan sejumlah uang tertentu untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu. Mereka akan menghitung berapa besar pengeluaran dan omset suatu usaha yang mereka amati. Selain itu, mereka juga akan mengamati perilaku orang-orang ketika berbelanja, preferensi barang yang dibeli oleh orang tersebut, dan mencoba untuk bertanya pada orang terdekatnya tentang apa yang akan mereka beli jika mereka memiliki banyak uang.

d. Carilah emas yang tersembunyi
Banyak pelaku bisnis yang mencari emas tersembunyi, maksudnya mereka mencari lahan yang tidak ada nilainya bagi orang lain, namun tidak bagi orang yang memiliki kecerdasan finansial. Mereka menciptakan sesuatu yang memiliki nilai dan berharga, bukan fisik tapi dalam bentuk gagasan. Mereka sadar bahwa keuntungan diperoleh pada saat membeli, bukan pada saat menjual. Ini berarti, mereka tahu persis apa yang harus mereka lakukan pada saat melakukan dealing pembelian awal.
Emas yang tersembunyi adalah kiasan dari peluang-peluang bisnis yang dapat digarap. Mungkin itu tidak berharga bagi kebanyakan orang, namun peluang itu akan menjadi mesin uang jika seseorang dapat memanfaatkan kecerdasan finansial mereka.

e. Memiliki daya ungkit
Setelah formula ke empat terlaksana, berikutnya dibutuhkan alat pengungkit untuk membuat aset tumbuh berlipat ganda mengikuti deret waktu. Daya ungkit muncul dari sistem yang diciptakan sedemikian rupa, sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain. Contoh: seorang pengusaha kerajinan tangan memiliki penghasilan Rp 3 juta perbulan. Ia ingin melipatgandakan penghasilannya menjadi Rp 15 juta perbulan. Salah satu daya pengungkit yang dapat pengusaha kerajinan tangan itu lakukan yaitu dengan membuka cabang. Dengan 5 cabang, maka pengusaha itu akan mencapai target yang diharapkan. Banyak cara yang dapat dilakukan pengusaha dalam meningkatkan penghasilan dan mengembangkan usaha mereka. Dalam membuka cabang, pengusaha juga harus memperhatikan segmen pasar, faktor lokasi dan konsumen.

f. Biarkan uang yang bekerja
Setelah semua sistem sudah bekerja dengan baik, waktunya uang untuk berkembang dengan sendirinya. Maksudnya, seseorang yang telah berusaha keras dan berusaha cerdas selama ini di dunia bisnis akan merasakan kesuksesan pada titik tertentu, dimana dia tidak lagi bekerja, tapi uanglah yang bekerja. Uang menjadi aset utama yang memberikan uang tunai secara rutin. Salah satu caranya yaitu mengalokasikan uang tersebut ke berbagai instrumen investasi. Lembaga yang paling konservatifpun seperti bank jelas akan tergiur. Mereka akan menawarkan suku bunga khusus seandainya investor mau menempatkan uangnya di bank tersebut.

g. Ciptakan aset yang tidak bisa hilang atau dirampok orang
Kunci menuju kebebasan finansial adalah bagaimana menciptakan aset yang bisa memberikan arus kas positif. Aset dalam pengertian fisik bisa saja hilang. Kondisi seperti ini dapat dicegah dengan cara mengembangkan cara berfikir dan cara bertindak. Seseorang bisa saja bankrut total, terkena musibah hingga seluruh asetnya rata dengan tanah. Namun, dengan cara berfikir dan cara bertindak yang cerdas secara finansial, maka semua yang hilang itu bisa kembali. Cara berfikir mempengaruhi cara bertindak dan juga mempengaruhi sikap yang harus diambil mengenai persoalan apapun.

h. Pahami tanda-tanda makro perekonomian

Dunia bisnis adalah bagian tak terpisahkan dari sistem perekonomian secara umum. Jadi, penting untuk memahami tanda-tanda makro perekonomian, sebab dari sana akan muncul berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan, serta potensi-potensi hambatan yang perlu diantisipasi sejak dini. Indikator-indikator yang harus diamati setiap saat adalah : tingkat pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap mata uang asing, laju inflasi, suku bunga perbankan, indeks saham dan tingkat pengangguran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar